Selain Baju Hamil, 4 Perlengkapan Bayi Ini Bisa Bikin Sendiri Loh! Lebih Hemat!

perlengkapan bayi


Sungguh bersyukur kita diberkahi dengan keterampilan menjahit. Bahkan saat hamil pun kita tetap bisa produktif dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, seperti baju hamil serta perlengkapan bayi yang kita bikin sendiri.

Dulu, pada kehamilan kedua saya masih aktif menjahit sampai usia kandungan delapan bulan. Saat itu ada pesanan seragam sekolah dari TK di tempat kami tinggal sebanyak 120 stel. Saya menjahitnya sendiri karena belum memiliki asisten waktu itu. Ongkos jahit seragam itu bahkan bisa saya gunakan untuk biaya persalinan.

Untuk kehamilan ketiga kali ini, saya tidak berencana mengambil pekerjaan jahitan dalam jumlah besar meski sudah memiliki asisten agar tetap maksimal mengurus WO. Selain menjahit, saya memang menerima jasa make up pengantin dan wedding organizer.

Karena aktifitas pekerjaan berkurang, kita yang biasa sibuk akan merasa punya banyak waktu luang selama masa kehamilan. 

Berikut ini beberapa benda yang bisa kita buat sendiri saat hamil dengan keterampilan menjahit. Pastinya, akan lebih hemat!


1. Membuat baju hamil sendiri


Baju hamil pastinya berbeda dengan baju yang biasa kita gunakan sehari-hari. Ketika hamil, badan akan mekar di bagian-bagian tertentu, seperti perut (pastinya), payudara, pinggul, juga bagian lengan. Baju hamil menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak dipikirkan.

Bagaimana membuat baju hamil sendiri yang hemat?

a. Belilah bahan atau kain yang adem dan meyerap keringat tapi tidak tipis. 


Biasanya, perempuan hamil sering merasa panas dan gerah. Maka belilah kain yang berbahan adem dan menyerap keringat seperti katun madina, katun jepang, atau bahan jersey. Jenis kain tersebut tidak tipis sehingga tidak perlu dijahit dengan pelapis puring. Selain adem, pastinya jadi lebih hemat.

* Bahan katun madina rata-rata bisa dibeli dengan harga Rp 25.000,- sampai Rp 35.000,- per meter (tergantung harga jual masing-masing toko)

** Bahan katun jepang berada di kisaran harga Rp 30.000,- sampai Rp. 40.000,-

*** Bahan jersey rata-rata toko menjual dengan harga Rp 45.000,-

Ketiga bahan ini memiliki lebar bahan 150 cm. Untuk membuat satu stel baju hamil lengan panjang, dibutuhkan bahan sepanjang 2 meter. Jika bisa menjahit baju hamil sendiri, kita hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli kain saja kan? Hemat!


b. Buatlah baju hamil yang busui friendly


Baju hamil akan segera tak terpakai begitu sang baby lahir. Nah, agar lebih hemat, buatlah model baju hamil yang juga bisa dipakai ketika nanti menyusui. 
  • Baju yang bisa dipakai untuk menyusui harus ada bukaan di bagian dada (depan). Bisa dengan dibuat model kancing ataupun zipper / sleting.
  • Perhatikan pemakaian kancing dan sleting yang aman untuk menyusui. Gunakan sleting yang lentur seperti sleting jepang. 
  • Jangan gunakan sleting dari bahan logam karena dapat melukai bayi. 
  • Untuk kancing, gunakan kancing kecil yang pipih dan gepeng sehingga tidak mengganjal di bagian dada. 
  • Jangan pula menggunakan kancing berbahan logam atau kancing-kancing berbentuk bulat dan besar yang bisa berbahaya bagi baby.




2. Membuat kain bedong sendiri


Kain bedong dibuat dari kain flanel yang lembut. Secara kesehatan, bayi sebaiknya tidak perlu dibedong karena bisa mengahambat pertumbuhan. Namun, biasanya para ibu tetap membeli kain bedong untuk menyelimuti bayi setiap selesai dimandikan.

Jika punya keterampilan menjahit, kita bisa membuat kain bedong sendiri. Harga kain bedong yang dijual di baby shop berkisar antara Rp 50.000,- sampai Rp 70.000,- per lembar.

Cara membuat kain bedong sendiri yaitu cukup dengan membeli kain berbahan flanel yang lembut. Kain ini bisa dibeli di toko kain dan bahan ataupun membeli secara online. Bahan flanel bisa dibeli seharga Rp 25.000,- sampai Rp 50.000,- per meter, tergantung ketebalan kain.

Ukuran kain bedong adalah kain sepanjang 2 meter dipotong menjadi 3 bagian. Artinya, jika harga kain 50 ribu, maka dengan membeli 2 meter (100 ribu), maka kita sudah bisa mendapatkan 3 lembar kain bedong. Lebih hemat kan? Apa perlu dijahit? Tidak perlu. Sebaiknya kain bedong hanya diobras bagian tepinya saja tanpa dijahit. Hal ini karena jahitan pada tepian kain bisa membuat bayi tidak nyaman.


3. Membuat baju bayi sendiri


Sembari menunggu kelahiran si buah hati, kita bisa membuat baju-baju bayi sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat baju bayi sendiri antara lain:

1. pilih bahan yang adem lembut dan nyaman untuk baby new born, seperti baby terry, rayon krincle, atau double knit.

2. model baju dibuat simpel

3. gunakan kancing pipih dan tidak tajam

4. hindari pemakaian ziper atau sleting sebelum umur 2 tahun

5. karet pada bagian pinggang tidak keras

Kalau kita memiliki keterampilan menjahit, pastinya akan lebih hemat tho? Sembilan bulan penantian kita bisa membuat beberapa potong baju bayi untuk mengurangi pengeluaran pembelian baju bayi.

Oh ya, baju bayi bisa dibuat satu set dengan sarung tangan dan sarung kaki, pasti lucu ya. Gemash!


4. Membuat popok bayi ramah lingkungan


Belakangan, marak dijual popok bayi ramah lingkungan yang bisa dipakai berulangkali. Nah, kita bisa membuat sendiri popok bayi ramah lingkungan ini. Untuk pola dan cara membuatnya, akan saya tulis pada tulisan lain. Atau bisa pula googling dan mencari referensi di Youtube.


5. Membuat masker masker kain sendiri


Selama beberapa waktu, kita sedang menghadapi masa pandemi yang tidak bisa diperkirakan waktunya. Selama itu pula, protokol kesehatan harus diterapkan di manapun kita berada. Kebutuhan akan masker menjadi hal yang penting untuk dipikirkan. Beruntung bagi yang memiliki keterampilan menjahit, kita bisa menjahit sendiri masker dari kain.

Pernah dengar kabar bahwa masker scuba yang banyak dijual di pasaran tidak sesuai dengan standar kesehatan, kan? Apa sebabnya? Masker scuba ternyata memiliki serat atau pori-pori yang akan melebar ketika digunakan. Serat-serat kain masker scuba akan merenggang seiring waktu dan tidak bisa rapat kembali, seperti sifat kain berbahan spandex (mulur). Daya mulurnya akan berkurang dan lama-lama tidak elastis lagi. Karena itulah, masker scuba yang dijual di tepi-tepi jalan dengan harga Rp 8.000,- sampai Rp 15.000,- dengan aneka motif itu tidak disarankan oleh ahli kesehatan.

Ahli kesehatan menyatakan masker yang disarankan untuk masyarakat luas adalah masker kain tiga atau lima lapis berbahan kain katun yang tidak mulur. Kain katun memiliki serat yang rapat dan tetap, tidak akan merenggang meski dicuci berulangkali. Bahkan, bahan katun memiliki kecenderungan menyusut dan seratnya makin merapat jika terkena air.


Baca juga: 5 Jenis Bahan Masker yang Bagus dan Tips Memilihnya 


Untuk bepergian ke tempat umum, seperti kontrol ke klinik atau rumah sakit, selama hamil kita harus memakai masker. Jadi, buat masker kain sendiri saja yuk! Motif, warna, dan modelnya bisa kita sesuaikan dengan baju sesuka hati. Hemat dan tetap stylish. Hehe....



Nah, itu dia hal-hal yang bisa dilakukan untuk menyiasati keuangan di masa kehamilan dengan memanfaatkan keterampilan menjahit. Tentunya, selain hal-hal di atas, masih banyak yang bisa kita lakukan untuk menyaisati keuangan selama masa kehamilan. Adakah yang punya tips lain? Yuk, boleh kita share untuk saling berbagi ide ya. 

Untuk yang sedang menjalani kehamilan juga seperti saya, selamat berbahagia. Semoga selalu sehat dan dilancarkan sampai persalinan.***


Tidak ada komentar