Modal Penjahit dan 8 Tips Memulai Usaha Jahit Rumahan yang Sukses

modal dan tips memulai usaha jahit


Setelah selesai belajar menjahit, tentu kita ingin ilmu yang sudah dipelajari membawa manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Setelah memulainya pun, banyak yang menemui kendala dan susah untuk berkembang. Harapan kita pastilah ingin usaha jahitrumahan kita bisa suskes dan maju. 

Ada yang ingin mulai membuka usaha jahitan, tapi bingung bagaimana dan dari mana memulainya?


Modal Seorang Penjahit


Sebelum berbicara tentang tips memulai usaha jahit, berikut ini adalah beberapa hal yang harus dimiliki seorang calon penjahit sukses.

1. Modal terlihat (hard ware)


Modal terlihat yang harus dimiliki seorang penjahit tentu saja berupa alat-alat yang akan digunakan untuk mengerjakan jahitan. Di antaranya:

1. Mesin jahit


Alat ini wajib ada dan dimiliki jika ingin memulai usaha jahit rumahan. Idealnya, belilah mesin jahit baru yang original. Jika dana belum mencukupi, cukup dengan modal mesin jahit second pun kita sudah bisa memulai usaha jahit rumahan.

Tanpa kita sebar luaskan pada orang lain pun, jika dalam sebuah rumah terdapat mesin jahit, calon pelanggan akan datang dengan sendirinya.


2. Alat pendukung utama


Alat pendukung bagi seorang calon penjahit yang juga penting untuk dimiliki yaitu:

  1. Gunting bahan / gunting kain
  2. Meteran
  3. Kapur jahit
  4. Gunting benang
  5. Buku dan pulpen
  6. Penggaris siku, penggaris lengkung
  7. lain-lain

3. Mesin pendukung lain


Beberapa mesin ini penting untuk dimiliki seorang penjahit, tapi bisa bertahap untuk pengadaannya. Apabila dana terbatas, seorang calon penjahit tetap bisa memulai usaha jahit meski belum memiliki mesin-mesin ini.

  1. Mesin obras
  2. Mesin neci
  3. Sepatu lubang kancing
  4. Sepatu jepang
  5. Sepatu kelim lilit
  6. Sepatu setik
  7. Mesin zigzag
  8. Mesin pasang kancing

2. Modal tak terlihat (soft ware)


Selain memiliki modal yang terlihat seperti mesin jahit dan alat perlengkapan lain, jika ingin memulai usaha jahit dan menjadi seorang penjahit, kita juga wajib memiliki modal tak terlihat. Di antaranya:

1. Penjahit harus punya modal keahlian menjahit


Keahlian menjahit bisa didapatkan dengan cara sekolah kejuruan jurusan tata busana, kuliah jurusan desain, atau mengikuti kursus menjahit yang diadakan lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan (LPK). Selain itu, keahlian menjahit bisa pula didapatkan secara otodidak dengan cara belajar dari penjahit lain yang sudah mahir, belajar tutorial dari Youtube, maupun membaca tulisan-tulisan mengenai dunia jahit menjahit baik di media online maupun media cetak.

2. Penjahit harus punya modal semangat belajar


Baik yang baru mau memulai usaha jahit maupun mereka yang sudah lama menjadi penjahit, kita harus tetap memiliki semangat belajar. Mengapa demikian? Karena tren fashion terus berputar dan berkembang. Jika kita tidak memiliki semangat belajar, maka kita tidak bisa mengikuti tren-tren fashion terkini yang sedang populer. Hal ini tentu akan mengurangi kepuasan pelanggan yang beraneka ragam permintaan modelnya.

3. Pantang menyerah


Mengapa sikap pantang menyerah juga termasuk modal seorang calon penjahit? 

Seorang penjahit akan berhadapan dengan beraneka ragam sifat orang yang menjadi pelanggan jahitan. Ada yang orangnya enak dan menyenangkan jika bicara, ada pula orang yang senang berbicara tajam. Ada orang yang ringan dalam membayar ongkos jasa jahit, banyak pula yang enggan membayar upah jahit dengan pantas. Apabila seorang penjahit tidak memiliki modal pantang menyerah, maka bisa dipastikan ia akan merasa kecewa, putus asa, yang bisa mengurangi produktifitas kerja.

Selain kita akan menghadapi bermacam karakter pelanggan, kita pun akan menemui bermacam permintaan model dari pelanggan. Oleh karena itu, seorang calon penjahit juga tak boleh mudah menyerah untuk mencoba tantangan baru.


Tips Memulai Usaha Jahit Rumahan



Nah, setelah memiliki dua modal utama tersebut di atas, mari kita bahas langkah apa saja agar bisa memulai usaha jahit rumahan yang sukses.

1. Mulai dengan menjahit baju untuk diri sendiri dan keluarga (baju couple)


Jika belum ada orang yang mengetahui kehalian menjahit yang kita miliki, tentu orang tidak akan menjahitkan pakaiannya pada kita.Nah, untuk memulainya, kita bisa membuat baju dan pakaian untuk diri sendiri lebih dulu. Selain untuk memperlancar ilmu dan keterampilan menjahit yang sudah dipelajari, pakaian yang kita kenakan akan dilihat oleh orang lain.

Jika pakaian yang kita kenakan modelnya menarik, pemilihan warna juga bagus, orang-orang yang melihat akan tertarik dengan sendirinya. Kita juga bisa merasakan sendiri apakah jahitan kita sudah sesuai dengan ukuran yang diinginkan, apakah nyaman dikenakan, apakah modelnya sesuai, dan lain-lain.

Ibaratnya, sebelum masakan dihidangkan dan dinikmati orang lain, bukankah kita perlu mencicipinya lebih dulu? Kita bisa mengetahui apakah masakan terlalu asin, kurang gula, kurang matang, atau lainnya saat mencicipi masakan. Begitu pula jika kita menjahit pakaian untuk diri sendiri lebih dulu, apabila ada kesalahan dalam pemotongan, pengukuran, tehnik jahitan kurang rapi, kita bisa memperbaiki sesuka hati sampai benar-benar mendapatkan hasil yang memuaskan bagi diri sendiri.

Lebih menarik lagi jika bisa membuat pakaian seragam keluarga sendiri. Orang akan langsung tertarik melihat kita bisa menggunakan pakaian yang kompak dan serasi. Dijamin, calon pelanggan akan berbondong-bondong menjahitkan bajunya pada kita.


2. Tawarkan pada teman, saudara, dan kerabat dekat


Sebelum menjahitkan baju untuk orang lain, jangan segan untuk menawarkan jasa pada teman, saudara, dan kerabat dekat kita lebih dulu. Bisa dengan menawarkan langsung, misalnya, "Eh, aku sudah bisa menjahit lho, kalau kamu punya kain atau bahan, bisa aku jahitkan." Atau menawarkan dengan cara halus, seperti, "Baju ini aku jahit sendiri lho, bagus kan? Mau kujahitkan juga, nggak?"

Tak perlu malu. Kita tidak melakukan kejahatan kok. Mengapa harus malu? Mereka yang tidak berkenan ya bukan rejeki kita. Jika mereka berkenan dijahitkan pakaian, minta saran dan kritiknya apa yang masih perlu diperbaiki dari jahitan kita. Dari saran, kritik, dan pengalaman itu kita bisa terus memperbaiki dan meningkatkan skill menjahit kita.



3. Pegang kepalanya, ekor akan mengikuti


Ini hanya peribahasa. Maksud dari peribahasa ini yang bisa kita terapkan dalam memulai usaha jahit rumahan adalah membuatkan pakaian untuk orang yang berpengaruh di lingkungan tempat tinggal. Misalnya ibu RT, pak RW, ketua organisasi kemasyarakatan, guru, dan lain-lain. Kalau perlu, gratiskan biaya jahitnya, atau beri harga spesial dan jahitlah pakaian yang sesuai dengan orang tersebut. 

Jika orang-orang berpengaruh tersebut puas dengan hasil jahitan kita, maka dengan sendirinya mereka akan mempromosikan usaha jahit rumahan kita pada rekan-rekan kerja. Calon-calon pelanggan biasanya akan mempercayai kata-kata orang yang merekomendasikan jika sudah mencobanya sendiri.


4. Endorse


Manfaatkan momen hari tertentu untuk berpromosi. Contohnya ketika ada perayaan karnaval, buat satu baju karnaval yang menarik semua orang untuk dikenakan dalam karnaval. Orang-orang yang melihat pasti akan mencari tahu siapa yang membuatnya. Secara tidak langsung itu adalah saatnya kita mempromosikan usaha jahit rumahan agar makin dikenal luas.

Cara ini juga bisa digunakan apabila tertarik untuk membuka usaha jahit online. Buatkan beberapa contoh pakaian yang bagus. Berikan secara cuma-cuma pada orang yang memiliki banyak follower yang kita kenal. Minta dia mengunggah foto hasil jahitan kita di media sosialnya dan mengulas kelebihan jahitan kita.


5. Buat produk yang bagus, jaga kualitas jahitan, utamakan kepuasan pelanggan


Produk yang bagus akan menjual dirinya sendiri. Maksimalkan hasil kerja kita. Buat sebagus mungkin, serapi mungkin, tidak asal-asalan. Setiap kali ada orang yang datang untuk menjahitkan pakaian, pastikan orang tersebut puas. Mungkin awalnya kita belum mendapatkan harga upah yang pantas, tapi percayalah, akan tiba masanya kita bisa menentukan berapapun upah yang kita inginkan asalkan pelanggan puas. Sebab pelanggan yang puas akan mempromosikan usaha jahitan kita pada orang lain.


6. Semua orang menyukai diskon


Tips lain untuk memulai usaha jahit rumahan adalah dengan memberika potongan harga atau diskon. Jika ada pelanggan yang menjahitkan pakaian lebih dari satu, bisa dikurangi harganya walau sedikit. Berapapun diskonnya, pasti pelanggan akan senang.


7. Layanan antar dan jemput bola


Tips berikutnya untuk memulai usaha jahit rumahan yang sukses adalah dengan menawarkan layanan pengantaran hasil jahitan ke rumah pelanggan. Hal ini sangat memudahkan bagi orang yang sibuk dan tidak banyak waktu untuk pergi keluar rumah. Bisa dengan mengantarkan jahitan yang sudah jadi, bisa pula saat mengambil bahan dan mengambil ukuran ke rumah pelanggan atau calon pelanggan. Tips ini juga efektif apalagi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini.


8. Utamakan pelanggan lama


Pelanggan lama yang sudah bolak balik menjahitkan baju kita, sangat penting untuk diperhatikan. Mengapa demikian? Sebab pelanggan lama ini lah yang sudah terbukti cocok dan puas dengan jahitan kita. Meski banyak pelanggan baru yang potensial, loyalitas mereka tetap berbeda. 

Pelanggan lama yang merasa tersisihkan, merasa diabaikan ketika pelanggan-pelanggan baru bermunculan dan makin bertambah, akan menjadi bumerang. Mereka bisa lari mencari penjahit lain. Bagus jika mereka tidak menjelek-jelekkan kita, tapi jika ternyata mereka membuka kejelekan kita dan menumpahkan kekecewaan pada orang lain, maka itu akan merusak nama baik usaha jahit kita.

Tanyakan secara berkala pada pelanggan lama, apakah mereka akan menjahitkan pakaaian lagi. Tiga bulan sekali, atau enam bulan sekali. Minimal sekali ada kontak dan hubungan baik yang tetap terjaga.


Nah, itu dia dua modal utama seorang penjahit serta 8 tips memulai usaha jahit rumahan yang sukses. Yang pertama dan utama sekali adalah mental yang berani. Berani memulai, berani mengatasi komplain, berani membuat jahitan dan model baru, dan berani untuk suskes.

Selamat berkarya!***



3 komentar

  1. Saya punya mesin jahit
    tapi itu yang kuno, masih pakai injakan kaki
    Dulu sempat belajar jahit juga, eh ternyata ya kok tak bisa-bisa

    BalasHapus
  2. Anakku yang nomor dua sekolah di SMK jurusan tata busana, dari sekarang kita sudah cicil modal buat bikin usaha jahit :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sungguh luar biasa. Semoga saya juga bisa mencicil

      Hapus